PENGUNJUNG WEB

Adab Ketika Bertamu Dalam Islam Sesuai Hadits Nabi

Assalamu alaikum, Sahabat islamulia



Berkaitan dengan bertamu, islam memiliki adab-adab yang harus dipatuhi oleh seorang muslim. Adab-adab ini ditujukan agar sang penerima tamu tetap merasa dihormati dan tamu tetap menjunjung sopan santun dan tatakrama sehingga sang penerima tamu tidak merasa keberatan jika dikunjungi, atau bahkan senang jika dikunjungi.





Adab Ketika Bertamu Dalam Islam

Ada berberapa adab - adab bagi kita jika ingin bertamu sesuai hadits nabi shallallaahu alaihi wasallam sebagai berikut :

1. Mengucapkan salam

Apabila seseorang hendak bertamu awalilah dengan mengucapkan salam sebagaimana yang telah disabdakan oleh rosulullah shallallaahu alaihi wasallam :


اِنّما جُعل الاستئذان من أجل البصر


Artinya :

" Sesungguhnya disyari'atkan minta izin adalah karena untuk menjaga pandangan. " ( HR. Bukhari dan Muslim )

Allah subhaanahu wa ta'ala berfirman :


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَدْخُلُوا بُيُوتًا غَيْرَ بُيُوتِكُمْ حَتَّى تَسْتَأْنِسُوا وَتُسَلِّمُوا عَلَى أَهْلِهَا ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَّكَّرُونَ


Artinya :

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat.” (QS. An-Nuur [24]: 27)

2. Mengetuk pintu dengan lembut

Hendaknya apabila kita ingin mengetuk pintu gunakan ketukan yang sekedarnya dan bukan ketukan yang mengganggu seperti ketukan keras yang mungkin mengagetkan pemilik rumah.

Nabi shallallaahu alaihi wa sallam bersabda :

إن أبواب النبي صلى الله عليه وسلم كانت تقرع بالأظافير
Artinya :

"Kami di masa Nabi shallallaahu alaihi wasallam mengetuk pintu dengan kuku - kuku." ( HR Bukhari dalam Adabul Mufrod )

3. Posisi berdiri tidak menghadap pintu

Apabila kita bertamu dan meminta izin untuk masuk, hendaknya kita tidak langsung menghadap pintu rumahnya. Entah pintu tersebut terbuka atau tertutup.

Hal ini bertujuan memberikan hak kepada pemilik rumah untuk mempersiapkan diri menyambut tamu. Hal ini juga sesuai dengan apa yang diteladankan oleh Rasulullah dalam sebuah hadits yang berbunyi, “Adalah Rasulullah SAW jika mendatangi suatu pintu dan akan meminta izin, beliau tidak menghadap ke arah pintu. Akan tetapi beliau berada di sebelah kiri, atau kanannya. Jika diizinkan beliau baru masuk, jika tidak beliau pun kembali.” (HR Bukhari).

4. Tidak mengintip atau melihat isi rumah

Dalam islam kita tidak dianjurkan untuk mengintip rumah meskipun kita ingin bertamu dengan pemilik rumah.

5. Bersalaman 

Bersalaman dengan sesama jenis atau mahramnya adalah sebuah kebaikan yang bisa merontokkan dosa dua belah pihak. Namun Allah melaknat mereka yang bukan mahram saling bersentuhan kulit. Untuk itu, kita harus bisa memilah dengan siapa kita berjabat tangan, begitu pula saat kita bertamu.

Keutamaan bersalaman dapat dilihat dalam hadis berikut “Dari al-Bara’ bin ‘Azib RA, dia berkata, Rasulullah bersabda, ‘Tidaklah dua orang muslim saling bertemu kemudian berjabat tangan, kecuali akan diampuni (dosa-dosa) mereka berdua sebelum mereka berpisah." (HR Abu Dawud, at-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad)

6. Duduk di tempat yang disediakan

Sebagai seorang tamu, sudah sepantasnya kita menjaga sopan santun kita, agar tidak membuat Tuan Rumah marah dan tidak berkenan atas kehadiran kita. Selain meminta izin, duduk juga harus diperhatikan dalam bertamu.

Ketika sudah diizinkan masuk ke dalam rumah, maka hendaknya kita duduk atau menempati tempat yang telah disediakan dan dipersilakan oleh si Pemilik Rumah. Hal ini sesuai dengan hadits berikut, “Dari Mu’awiyah bin Hudaij, ia berkata, Saya pernah meminta izin menemui Umar RA, Orang-orang lalu berkata, Duduklah ditempatmu sampai ia keluar menemuimu! Maka aku duduk di dekat pintunya hingga beliau keluar menemuiku.” (HR Bukhari).

7. Menunjukan raut wajah yang baik

Selama kita bertamu, kita harus perlihatkan akhlak sebagai seorang Muslim yang baik dan penuh kasih sayang. Hal ini bisa dilakukan dengan menunjukkan wajah yang baik, manis, dan penuh senyum.

Adab seperti ini yang diteladankan oleh Rasulullah dalam sebuah hadits, “Tidak pernah Rasulullah melihatku sejak aku masuk Islam, kata Jarir bin Abdillah. Kecuali beliau pasti tersenyum kepadaku. Rasulullah juga sering bersabda, ‘Akan masuk dari pintu ini seorang laki-laki beruntung terbaik, dan di wajahnya tersirat keindahan’ maka kemudian masuklah Jarir.” (HR Bukhari). 

Dari hadits di atas dapat kita tahu bahwa Rasulullah mencintai keindahan yang terpancar dari orang dengan raut wajah baik atau tersenyum.

8. Mendoakan 

Jika setelah si Pemilik Rumah menjawab salam dan mempersilakan kita masuk kemudian memberikan suguhan atau jamuan pada kita, maka hendaknya kita membalasnya dengan doa kebaikan karena telah  diterima dan dijamu dengan baik. Di antara doa yang diajarkan Rasulullah adalah

اَللّهُـمَّ اغْـفِرْ لَهُمْ وَارْحَمْهُمْ وَبَارِكْ لَهُمْ فِيْمَا رَزَقْتَهُمْ

Artinya :

“Ya Allah ampuni dosa mereka dan kasihanilah mereka serta berkahilah rezeki mereka.”

Selain itu, dalam menikmati suguhan yang diberikan, kita dianjurkan untuk memakan atau meminum setelah dipersilakan. Kita juga tidak dianjurkan memilih-milih hidangan yang disuguhkan. Hal ini untuk menghargai usaha tuan rumah dalam menjamu kita sebagai tamu dengan baik.


Terima kasih telah menyimak artikel adab bertamu dalam islam, Mudah - mudahan bermanfaat




Sumber :

https://muslimah.or.id/

https://www.boombastis.com/adab-bertamu/

Adabul Mufrod. Imam Bukhori. Maktabah syamilah

Penulis : Idham Mukholid

Tidak ada komentar:

Posting Komentar